Kamis, 13 November 2014

PENGERTIAN FILSAFAT



RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN
PENGERTIAN FILSAFAT
logo_small.gif
 






Di  susun  oleh :
Seksi R 14

Widia Yuli Herni


Dosen  Pembimbing  :  ibu Rifda Eliasni

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013 / 2014
  
PENGERTIAN FILSAFAT

A.   Defenisi Filsafat
     
Pengertian filsafat dapat di tinjau dari dua segi yaitu :

1.      Arti secara etimologi

Kata filsafat yang dalam bahasa Arab falsafah yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah philosophy, adalah berasal dari bahasa Yunani philosophia. Kata philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom), sehimgga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti sedalam- dalamnya. Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Pythagoras ( 582- 496 SM). Arti filsafat pada saat itu belum jelas, kemudian pengertian filsafat itu diperjelas seperti halnya banyak yang dipakai sekarang ini oleh para kaum sophist dan juga oleh socrates. (menurut Surajiyo, halaman 3).

2.      Arti terminologi

Secara terminologi , filsafat mempunyai arti yang bermacam- macam, sebanyak orang yang memberikan pengertian atau batasan, sehingga ada kesulitan dalam mendefenisikan filsafat ( menurut Juhaya S. Pradja dalam buku karya Surajiyo halaman 26).
Beberapa pengertian filsafat :

a.       Filsafat adalah suatu peninjauan diri yang bersifat reflektif atau perenungan terhadap asas-asas dari kehidupan yang adil dan bahagia (menurut Socrates dalam halaman 33).

b.      Filsafat merupakan pencarian yang bersifat spekulatif atau perekaan terhadap pandangan tentang seluruh kebenaran (menurut Plato dalam buku karya Beni Ahmad Saebani halaman 26).

c.       Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu- ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (menurut Aristoteles dalam buku karya Surajiyo halaman 3).

d.      Filsafat merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha- usaha untuk mencapainya ( menurut Marcus Tullius Cicero dalam buku karya Beni Ahmad Saebani halaman 27).

e.       Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya ( menurut Al- Farabi dalam buku karya Surajiyo halaman 27 ).

f.       Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikan (menurut Rene Descartes dalam buku karya Surajiyo halaman 4)

g.      Filsafat adalah pengujian terhadap praanggapan- praanggapan seseorang, karena intisari sesungguhnya dari filsafat ialah memeriksa secara mendalam praanggapan- praanggapan pokok dalam ilmu- ilmu khusus dan kehidupan sehari- hari (menurut Wilhelm Windelband halaman  40).

h.      filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yangi dalamnya mencakup empat persoalan, yaitu :

1.      Apakah yang dapat kita ketahui? dijawab oleh metafisika
2.      Apakah yang boleh kita kerjakan? dijawab oleh etika
3.      Sampai dimanakah pengharapan kita? dijawab oleh agama
4.      Apakah yang dinamakan manusia? dijawab oleh anthroposlogi (menurut Immanuel Kant dalam buku karya Beni Ahmad Saebani halaman 4).

i.        Filsafat adalah berpikir tentang masalah- masalah yang akhir dan yang menentukan, yaitu masalah- masalah yang mengenai makna keadaan, Tuhan, keabadian, dan kebebasan (menurut Langeveld dalam buku karya Surajiyo  halaman 4).

j.        Filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam- dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka (menurut Ir. Poedjawijatna dalam buku karya Surajiyo halaman 4)

k.      Filsafat merupakan suatu penafsiran yang kritis dan tuntas mengenai hal- hal yang nyata dan ideal serta mengenai nasib manusia sebagaimana terlibat di dalamnya (menurut Raymond F. Piper dan Paul W. Ward halaman 43).

Sutardjo A. Wiramihardja (2006 : 10) menjelaskan arti terminologi filsafat, yaitu :

1.      Wacana atau argumentasi menandakan bahwa filsafat memiliki kegiatan berupa pembicaraan yang mengandalkan pada pemikiran, rasio, dan tanpa verifikasi uji empiris.
2.      Segala hal atau sarwa sekalian alam, artinya semua materi pembicaraan filsafat adalah segala hal yang menyangkut keseluruhan yang bersifat universal.
3.      Sistematis artinya perbincangan mengenai segala sesuatu yang dilakukan secara teratur mengenai segala sistem yang berlaku sehingga tahapan- tahapannya mudah diikuti. Dengan demikian, perbincangan tersebut tepat atau tidak, dapat diikuti dari uji orang lain, meskipun pada akhirnya hanya ada satu pengertian mengenai sesuatu yang di maksud.
4.      Radikal artinya filsafat harus mencari pengetahuan sedalam- dalamnya (sampai ke akar- akarnya).
5.      Hakikat merupakan istilah yang mencari ciri khas filsafat. Hakikat adalah pemahaman atau hal yang paling mendasar. Jadi, filsafat tidak hanya berbicara tentang wujud atau materi sebagaimana  ilmu pengetahuan, tetapi berbicara makna yang terdapat di belakangnya. Dalam filsafat, hakikat tersebut sebagai akibat dari berpikir radikal.(menurut Sutardjo A. Wiramihardja dalam buku karya Beni Ahmad Saebani halaman 22-23)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan tentang pengertian filsafat yaitu:

1.      Pengetahuan tentang cara berpikir kritis
2.      Pengetahuan tentang kritik yang radikal
3.      Pengetahuan tentang berpikir kritis sistematis
4.      Pengetahuan tentang pemahaman universal terhadap semua persoalan
5.      Pengetahuan tentang kebenaran pemikiran yang tanpa batas dan masalah yang htidak pernah tuntas ( menurut Beni Ahmad Saebani halaman 29 ).

B.   Subjek/ Objek Filsafat

a.      Subjek filsafat

Berfikir merupakan subjek dari filsafat akan tetapi tidak semua berfikir berarti berfilsafat. Subjek filsafat adalah seseorang yang berfikir/ memikirkan hakekat sesuatu dengan sungguh- sungguh dan mendalam.

b.      Objek filsafat

Objek adalah sesuatu yang merupakan bahan dari suatu penelitian atau pembentukan pengetahuan.
Objek itu dapat berwujud suatu barang atau dapat juga subjek itu sendiri contohnya si aku berfikir tentang diriku sendiri maka objeknya adalah subjek itu sendiri. Subjek filsfat adalah seseroang yang berfikir / memikirkan hakekat sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam.

Objek filsafat ada 2, yaitu :

1.      Objek material filsafat

Objek material merupakan suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu. Obyek material yaitu segala sesuatu yang realitas.

Objek material mencakup dua hal :

a.       Ada yang harus ada, disebut dengan absolut atau mutlak yaitu Tuhan Pencipta.
b.      Ada yang tidak harus ada, disebut dengan yang tidak mutlak, yaitu ada yang diciptakan oleh ada yang mutlak (Tuhan Pencipta alam semesta).

2.      Objek formal filsafat ( sudut pandang)

Objek formal yaitu sudut pandang yang ditujukan pada bahan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu,  atau sudut darimana objek material itu disorot. Objek formal suatu ilmu tidak hanya memberi keutuhan suatu ilmu,tetapi pada saat yang sama juga membedakannya dari bidang lain.
Objek formal filsafat yaitu sudut pandangan yang menyeluruh (secara umum) sehingga dapat mencapai hakikat dari objek materialnya (Lasiyo dan Yuwono,1985,hal 6).
   Jadi yang membedakan antara filsafat dengan ilmu-ilmu lain terletak dalam objek material dan objek formalnya. Kalau dalam ilmu-ilmu lain objek materialnya membatasi diri,sedangkan pada filsafat tidak membatasi diri. Adapun pada objek formalnya, membahas objek materialnya itu sampai kehakikat atau esensi dari yang dihadapinya (menurut Surajiyo halaman 8-9).

C.   Pentingnya Filsafat bagi Manusia

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa dengan belajar fislafat semakin menjadikan orang mampu untuk menangani berbagai pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak dalam wewenang metodis ilmu- ilmu khusus. Jadi, filsafat membantu untuk mendalami berbagai pertanyaan asasi manusia tentang makna realitas dan lingkup tanggung jawabnya  ( menurut Surajiyo halaman 18 ). Tidak ada satu pun mahkluk Tuhan yang diciptakan dalam keadaan sia-sia dan batil. Semua yang tercipta untuk manusia memiliki mannaat (ma khalakta hadza batilan). Hidup manusia tidak  pernah berhenti membutuhkan ilmu,meskipun sedetik saja Bukan hanya ilmu dalam arti pengetahuan empirik, rasional, dan positivistik,  bahkan ilmu gaib yang metafisik dan supranatural pun kini mulai dirasakan manfaatnya ( menurut Beni Ahmad Saebani halaman 41).

Kegunaan filsafat secara umum menurut sebagian para filsuf  :

1.      Plato merasakan bahwa berpikir dan memikirkan itu sebagai suatu nikmat yang luar biasa sehingga filsafat di beri predikat sebagai keinginan yang maha berharga.
2.      Rene Descartes menyangsikan segala- galanya, tetapi dalam serba sangsi itu ada satu hal yang pasti. Yaitu bahwa aku bersangsi dan bersangsi berarti berpikir. Berfilsafat berarti berpangkalan kepada suatu kebenaran yang fundamental atau pengalaman yang asasi.
3.      Alfred North Whitehead merumuskan filsafat sebagai berikut :”filsafat adalah keinsyafan dan pandangan jauh ke depan dan suatu kesadaran akan hidup pendeknya, kesadaran akan kepentingan yang memberi semangat kepada seluruh usaha peradaban”.
4.      Maurice Marleau Ponty yang mengatakan bahwa jasa dari filsafat baru ialah terletak dalam sumber penyelidikannya, sumber adalah eksistensi dan dengan sumber itu kita bisa berpikir tentang manusia. (menurut Surajiyo halaman 19)

Di samping kegunaan secara umum, filsafat juga dapat berguna secara khusus, dalam lingkungan sosial-budaya Indonesia. Franz Magnis Suseno (1991) menyebutkan ada 5, yaitu sebagai berikut :

1.      Bangsa Indonesia berada di tengah- tengah dinamika proses modernisasi yang meliputi semakin banyak bidang dan hanya untuk sebagian dapat dikemudikan  melalui kebijakan pembangunan. Menghadapi tantangan modernisasi dengan perubahan pandangan hidup, nilai-nilai dan norma filsafat membantu untuk mengambil sikap yang sekaligus terbuka dan kritis.
2.      Filsafat merupakan sarana yang baik untuk menggali kembali kekayaan kebudayaan, tradisi, dan filsafat indonesia serta untuk mengaktualisasikannya. Filsafatlah yang paling sanggup untuk mendekati warisan rohani  tidak hanya secara verbalistik, melainkan secara evaluatif, kritis, dan reflektif, sehinggakekayaan rohani bangsa dapat menjadi modal dalam pembentukan identitas modern bangsa Indonesia secara terus- menerus.
3.      Sebagai kriti ideologi filsafat membangun kesanggupan untuk mendeteksi dan membuka kedok- kedok ideologis pelbagai bentuk ketidakadilan sosial dan pelanggaran terhadap martabat dan hak asasi manusia yang masih terjadi.
4.      Filsafat merupakan dasar paling luas untuk berpartisipasi secara kritis dalam kehidupan intelektual bangsa pada umumnya dan khususnya dalam kehidupan intelektual di universitas- universitas dan lingkungan akademis.
5.      Filsafat menyediakan dasar dan sarana sekaligus bagi diadakannya dialog di antara agama yang ada di Indonesia pada umumnya dan secara khusus dalam rangka kerja sama antaragama dalam membangun masyarakat adil makmur berdasarkan Pacasila. (menurut Franz Magnis Suseno dalam buku karya Surajiyo halaman 19-20)

Selain kegunaan filsafat tersebut di atas juga ada beberapa pentingnya filsafat bagi manusia, yaitu :

1.      Dengan belajar filsafat diharapkan akan dapat menambah ilmu pengetahuan, karena dengan bertambahnya ilmu, maka akan bertambah pula cakrawala pemikiran dan pangangan yang semakin luas.
2.      Dasar semua tindakan. Sesungguhnya filsafat di dalamnya memuat ide-ide. Ide-ide itulah yang akan membawa manusia ke arah suatu kemampuan untuk merentang kesadarannya dalam segala tindakannya sehingga manusia akan dapat lebih hidup, lebih tanggap terhadap diri dan lingkungan, lebih sadar terhadap diri dan lingkungan.
3.      Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita semakin ditentang dengan kemajuan teknologi beserta dampak negatifnya, perubahan demikian cepatnya, pergeseran tata nilai, dan akhirnya kita akan semakin jauh dari tata nilai dan moral.
4.       Dengan berfilsafat kita lebih menjadi manusia, lebih mendidik dan membangun diri sendiri
5.      Dari pelajaran filsafat kita diharapkan menjadi orang yang dapat berpikir sendiri
6.      Memberikan dasar-dasar pengetahuan kita, memberikan padangan yang sintesis pula sehingga seluruh pengetahuan kita merupakan kesatuan
7.      Hidup kita dipimpin oleh pengetahuan kita. Sebab itu mengetahui kebenaran-kebenaran yang terdasar berarti mengetahui dasar-dasar hidup kita sendiri.
8.      Khususnya bagi seorang pendidik, filsafat mempunyai kepentingan istimewa karena filsafatlah yang memberikan dasar-dasar dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya yang mengenai manusia seperti misalnya : ilmu mendidik, sosiologi, ilmu jiwa dan sebagainya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar