RESUME
FILSAFAT PENDIDIKAN
PENGERTIAN
FILSAFAT
![]() |
Di susun
oleh :
Seksi
R 14
Widia
Yuli Herni
Dosen Pembimbing
: ibu Rifda Eliasni
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2013
/ 2014
PENGERTIAN
FILSAFAT
A.
Defenisi
Filsafat
Pengertian
filsafat dapat di tinjau dari dua segi yaitu :
1. Arti secara etimologi
Kata filsafat
yang dalam bahasa Arab falsafah yang
dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah philosophy,
adalah berasal dari bahasa Yunani philosophia.
Kata philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom), sehimgga secara etimologi filsafat berarti cinta
kebijaksanaan (love of wisdom) dalam
arti sedalam- dalamnya. Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Pythagoras (
582- 496 SM). Arti filsafat pada saat itu belum jelas, kemudian pengertian filsafat
itu diperjelas seperti halnya banyak yang dipakai sekarang ini oleh para kaum sophist dan juga oleh socrates. (menurut
Surajiyo, halaman 3).
2. Arti terminologi
Secara terminologi , filsafat mempunyai arti yang
bermacam- macam, sebanyak orang yang memberikan pengertian atau batasan,
sehingga ada kesulitan dalam mendefenisikan filsafat ( menurut Juhaya S. Pradja
dalam buku karya Surajiyo halaman 26).
Beberapa pengertian
filsafat :
a. Filsafat
adalah suatu peninjauan diri yang bersifat reflektif atau perenungan terhadap
asas-asas dari kehidupan yang adil dan bahagia (menurut Socrates dalam halaman
33).
b. Filsafat
merupakan pencarian yang bersifat spekulatif atau perekaan terhadap pandangan
tentang seluruh kebenaran (menurut Plato dalam buku karya Beni Ahmad Saebani halaman
26).
c. Filsafat
adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya
ilmu- ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika
(menurut Aristoteles dalam buku karya Surajiyo halaman 3).
d. Filsafat
merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha- usaha untuk
mencapainya ( menurut Marcus Tullius Cicero dalam buku karya Beni Ahmad Saebani
halaman 27).
e. Filsafat
adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat
yang sebenarnya ( menurut Al- Farabi dalam buku karya Surajiyo halaman 27 ).
f. Filsafat
adalah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam, dan manusia menjadi
pokok penyelidikan (menurut Rene Descartes dalam buku karya Surajiyo halaman 4)
g. Filsafat
adalah pengujian terhadap praanggapan- praanggapan seseorang, karena intisari
sesungguhnya dari filsafat ialah memeriksa secara mendalam praanggapan-
praanggapan pokok dalam ilmu- ilmu khusus dan kehidupan sehari- hari (menurut Wilhelm
Windelband halaman 40).
h. filsafat itu
ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yangi dalamnya mencakup empat
persoalan, yaitu :
1. Apakah yang
dapat kita ketahui? dijawab oleh metafisika
2. Apakah yang
boleh kita kerjakan? dijawab oleh etika
3. Sampai
dimanakah pengharapan kita? dijawab oleh agama
4. Apakah yang
dinamakan manusia? dijawab oleh anthroposlogi (menurut
Immanuel Kant dalam buku karya Beni Ahmad Saebani halaman 4).
i.
Filsafat adalah berpikir tentang
masalah- masalah yang akhir dan yang menentukan, yaitu masalah- masalah yang
mengenai makna keadaan, Tuhan, keabadian, dan kebebasan (menurut Langeveld
dalam buku karya Surajiyo halaman 4).
j.
Filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk
mencari sebab yang sedalam- dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran
belaka (menurut Ir. Poedjawijatna dalam buku karya Surajiyo halaman 4)
k. Filsafat
merupakan suatu penafsiran yang kritis dan tuntas mengenai hal- hal yang nyata
dan ideal serta mengenai nasib manusia sebagaimana terlibat di dalamnya
(menurut Raymond F. Piper dan Paul W. Ward halaman 43).
Sutardjo A. Wiramihardja (2006 : 10) menjelaskan
arti terminologi filsafat, yaitu :
1. Wacana
atau argumentasi menandakan bahwa filsafat memiliki kegiatan berupa pembicaraan
yang mengandalkan pada pemikiran, rasio, dan tanpa verifikasi uji empiris.
2. Segala
hal atau sarwa sekalian alam, artinya semua materi pembicaraan filsafat adalah
segala hal yang menyangkut keseluruhan yang bersifat universal.
3. Sistematis
artinya perbincangan mengenai segala sesuatu yang dilakukan secara teratur mengenai
segala sistem yang berlaku sehingga tahapan- tahapannya mudah diikuti. Dengan
demikian, perbincangan tersebut tepat atau tidak, dapat diikuti dari uji orang
lain, meskipun pada akhirnya hanya ada satu pengertian mengenai sesuatu yang di
maksud.
4. Radikal
artinya filsafat harus mencari pengetahuan sedalam- dalamnya (sampai ke akar-
akarnya).
5. Hakikat
merupakan istilah yang mencari ciri khas filsafat. Hakikat adalah pemahaman
atau hal yang paling mendasar. Jadi, filsafat tidak hanya berbicara tentang wujud
atau materi sebagaimana ilmu
pengetahuan, tetapi berbicara makna yang terdapat di belakangnya. Dalam
filsafat, hakikat tersebut sebagai akibat dari berpikir radikal.(menurut Sutardjo
A. Wiramihardja dalam buku karya Beni Ahmad Saebani halaman 22-23)
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
tentang pengertian filsafat yaitu:
1. Pengetahuan
tentang cara berpikir kritis
2. Pengetahuan
tentang kritik yang radikal
3. Pengetahuan
tentang berpikir kritis sistematis
4. Pengetahuan
tentang pemahaman universal terhadap semua persoalan
5. Pengetahuan
tentang kebenaran pemikiran yang tanpa batas dan masalah yang htidak pernah
tuntas ( menurut Beni Ahmad Saebani halaman 29 ).
B. Subjek/ Objek Filsafat
a.
Subjek
filsafat
Berfikir merupakan subjek dari
filsafat akan tetapi tidak semua berfikir berarti berfilsafat. Subjek filsafat
adalah seseorang yang berfikir/ memikirkan hakekat sesuatu dengan sungguh-
sungguh dan mendalam.
b. Objek filsafat
Objek adalah sesuatu yang merupakan bahan dari suatu
penelitian atau pembentukan pengetahuan.
Objek itu dapat berwujud suatu
barang atau dapat juga subjek itu sendiri contohnya si aku berfikir tentang
diriku sendiri maka objeknya adalah subjek itu sendiri. Subjek filsfat adalah
seseroang yang berfikir / memikirkan hakekat sesuatu dengan sungguh-sungguh dan
mendalam.
Objek
filsafat ada 2, yaitu :
1.
Objek
material filsafat
Objek material merupakan suatu bahan yang menjadi
tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu. Obyek
material yaitu segala sesuatu yang realitas.
Objek material mencakup
dua hal :
a.
Ada yang harus ada, disebut dengan absolut atau mutlak
yaitu Tuhan Pencipta.
b.
Ada yang tidak harus ada, disebut dengan yang tidak
mutlak, yaitu ada yang diciptakan oleh ada yang mutlak (Tuhan Pencipta alam
semesta).
2.
Objek
formal filsafat ( sudut pandang)
Objek formal yaitu sudut pandang yang ditujukan pada
bahan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut darimana objek material itu disorot.
Objek formal suatu ilmu tidak hanya memberi keutuhan suatu ilmu,tetapi pada
saat yang sama juga membedakannya dari bidang lain.
Objek formal filsafat yaitu sudut pandangan yang
menyeluruh (secara umum) sehingga dapat mencapai hakikat dari objek materialnya
(Lasiyo dan Yuwono,1985,hal 6).
Jadi yang membedakan antara filsafat dengan
ilmu-ilmu lain terletak dalam objek material dan objek formalnya. Kalau dalam
ilmu-ilmu lain objek materialnya membatasi diri,sedangkan pada filsafat tidak
membatasi diri. Adapun pada objek formalnya, membahas objek materialnya itu
sampai kehakikat atau esensi dari yang dihadapinya (menurut Surajiyo halaman 8-9).
C. Pentingnya Filsafat bagi Manusia
Pada umumnya
dapat dikatakan bahwa dengan belajar fislafat semakin menjadikan orang mampu
untuk menangani berbagai pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak dalam
wewenang metodis ilmu- ilmu khusus. Jadi, filsafat membantu untuk mendalami
berbagai pertanyaan asasi manusia tentang makna realitas dan lingkup tanggung
jawabnya ( menurut Surajiyo halaman 18
). Tidak ada satu pun mahkluk Tuhan yang diciptakan dalam keadaan sia-sia dan
batil. Semua yang tercipta untuk manusia memiliki mannaat (ma khalakta hadza batilan). Hidup manusia tidak pernah berhenti membutuhkan ilmu,meskipun
sedetik saja Bukan hanya ilmu dalam arti pengetahuan empirik, rasional, dan
positivistik, bahkan ilmu gaib yang
metafisik dan supranatural pun kini mulai dirasakan manfaatnya ( menurut Beni
Ahmad Saebani halaman 41).
Kegunaan
filsafat secara umum menurut sebagian para filsuf :
1. Plato
merasakan bahwa berpikir dan memikirkan itu sebagai suatu nikmat yang luar
biasa sehingga filsafat di beri predikat sebagai keinginan yang maha berharga.
2. Rene
Descartes menyangsikan segala- galanya, tetapi dalam serba sangsi itu ada satu
hal yang pasti. Yaitu bahwa aku bersangsi dan bersangsi berarti berpikir.
Berfilsafat berarti berpangkalan kepada suatu kebenaran yang fundamental atau
pengalaman yang asasi.
3. Alfred
North Whitehead merumuskan filsafat sebagai berikut :”filsafat adalah
keinsyafan dan pandangan jauh ke depan dan suatu kesadaran akan hidup
pendeknya, kesadaran akan kepentingan yang memberi semangat kepada seluruh
usaha peradaban”.
4. Maurice
Marleau Ponty yang mengatakan bahwa jasa dari filsafat baru ialah terletak
dalam sumber penyelidikannya, sumber adalah eksistensi dan dengan sumber itu
kita bisa berpikir tentang manusia. (menurut Surajiyo halaman 19)
Di samping
kegunaan secara umum, filsafat juga dapat berguna secara khusus, dalam
lingkungan sosial-budaya Indonesia. Franz Magnis Suseno (1991) menyebutkan ada
5, yaitu sebagai berikut :
1. Bangsa
Indonesia berada di tengah- tengah dinamika proses modernisasi yang meliputi
semakin banyak bidang dan hanya untuk sebagian dapat dikemudikan melalui kebijakan pembangunan. Menghadapi
tantangan modernisasi dengan perubahan pandangan hidup, nilai-nilai dan norma
filsafat membantu untuk mengambil sikap yang sekaligus terbuka dan kritis.
2. Filsafat
merupakan sarana yang baik untuk menggali kembali kekayaan kebudayaan, tradisi,
dan filsafat indonesia serta untuk mengaktualisasikannya. Filsafatlah yang
paling sanggup untuk mendekati warisan rohani
tidak hanya secara verbalistik, melainkan secara evaluatif, kritis, dan
reflektif, sehinggakekayaan rohani bangsa dapat menjadi modal dalam pembentukan
identitas modern bangsa Indonesia secara terus- menerus.
3. Sebagai
kriti ideologi filsafat membangun kesanggupan untuk mendeteksi dan membuka
kedok- kedok ideologis pelbagai bentuk ketidakadilan sosial dan pelanggaran
terhadap martabat dan hak asasi manusia yang masih terjadi.
4. Filsafat
merupakan dasar paling luas untuk berpartisipasi secara kritis dalam kehidupan
intelektual bangsa pada umumnya dan khususnya dalam kehidupan intelektual di
universitas- universitas dan lingkungan akademis.
5. Filsafat
menyediakan dasar dan sarana sekaligus bagi diadakannya dialog di antara agama
yang ada di Indonesia pada umumnya dan secara khusus dalam rangka kerja sama
antaragama dalam membangun masyarakat adil makmur berdasarkan Pacasila.
(menurut Franz Magnis Suseno dalam buku karya Surajiyo halaman 19-20)
Selain kegunaan
filsafat tersebut di atas juga ada beberapa pentingnya filsafat bagi manusia,
yaitu :
1. Dengan
belajar filsafat diharapkan akan dapat menambah ilmu pengetahuan, karena dengan
bertambahnya ilmu, maka akan bertambah pula cakrawala pemikiran dan pangangan
yang semakin luas.
2. Dasar
semua tindakan. Sesungguhnya filsafat di dalamnya memuat ide-ide. Ide-ide
itulah yang akan membawa manusia ke arah suatu kemampuan untuk merentang
kesadarannya dalam segala tindakannya sehingga manusia akan dapat lebih hidup,
lebih tanggap terhadap diri dan lingkungan, lebih sadar terhadap diri dan
lingkungan.
3. Dengan
adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita semakin ditentang
dengan kemajuan teknologi beserta dampak negatifnya, perubahan demikian cepatnya,
pergeseran tata nilai, dan akhirnya kita akan semakin jauh dari tata nilai dan
moral.
4.
Dengan berfilsafat kita lebih menjadi manusia,
lebih mendidik dan membangun diri sendiri
5.
Dari pelajaran filsafat kita diharapkan
menjadi orang yang dapat berpikir sendiri
6.
Memberikan dasar-dasar pengetahuan kita,
memberikan padangan yang sintesis pula sehingga seluruh pengetahuan kita
merupakan kesatuan
7.
Hidup kita dipimpin oleh pengetahuan
kita. Sebab itu mengetahui kebenaran-kebenaran yang terdasar berarti mengetahui
dasar-dasar hidup kita sendiri.
8.
Khususnya bagi seorang pendidik,
filsafat mempunyai kepentingan istimewa karena filsafatlah yang memberikan
dasar-dasar dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya yang mengenai manusia seperti
misalnya : ilmu mendidik, sosiologi, ilmu jiwa dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar